Asuhan Keperawatan Appendiksitis




I.          Pengkajian
1.         Identitas Pasien
Nama                        : An. M
Umur                         : 13 tahun
Tanggal Lahir           : 23 Februari 2003
Alamat                      : ------
Diagnosa Medis        : Appendiksitis


No. CM                     : -----
Tanggal Masuk         :
Tanggal Pengkajian  :
Nama PJ                    : Tn. A
Alamat                      : --------
Pekerjaan                  : Wiraswasta
Pendidikan                : SMP
Hub dgn Pasien         : Ayah Kandung
2.         Keluhan Utama
Nyeri perut sebelah kanan bawah
3.         Riwayat Kesehatan Sekarang
An. M mengatakan mual. muntah, pusing, demam, batuk
4.         Riwayat Kesehatan Dahulu
-            Pra Natal
Ibu An. M mengatakan saat kehamilan An. M tidak punya masalah dalam kehamilan sehat-sehat saja, dan selalu memeriksakan kehamilannya 2x sebulan.
-            Natal
Ibu An. M mengatakan saat melahirkan usia kehamilannya sudah 9 bulan, persalinan normal di RS.
-            Post Natal
Ibu mengatakan saat lahir An. M dalam keadaan sehat, BB : 2.9kg
PB : cm.
5.         Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan anggota keluarganya pernah mengalami sakit demam, namun tidak dengan penurunan trombosit seperti yang dikatakan perawat.
Genogram


 












Keterangan :
                        : Perempuan


 
            : Laki-laki


 
            : Pasien

                        : Menikah
                        : Tinggal Satu Rumah

6.         Riwayat Imunisasi
Ibu An. M mengatakan imunisasi An. M lengkap dan sudah mendapatkan vaksin tambahan.
7.         Riwayat Alergi
Keluarga An. M mengatakan An. M tidak mempunyai alergi apapun.
8.         Riwayat Pemberian Nutrisi
Keluarga An. M mengatakan An. M makan 3x sehari, sehari-hari makan dengan sayuran, tahu/tempe, telur, daging, kesukaan An. M yaitu telur goring pakai kecap. Ibu An. M mengatakan An.M tidak susah makan, kalau sudah lapar pasti minta makan, tetapi semenjak sakit susah makan.
9.         Riwatat Sosial
Keluarga mengatakan An. M selalu bermain dengan teman sebayanya dan saat disekolahpun (Paud) mempunyai banyak teman.
10.     Penampilan Umum
An. M tampak sadar penuh (compos mentis), tubuh An. M sedang, tampak lemas
11.     Pemereiksaan Antropometri
BB    : 34 kg
TB     : 150 cm
12.     Pemeriksaan Fisik
-            Tanda-tanda vital
TD          : 110/80 mmHg
N            : 102 x/menit
R            : 22x/menit
S             : 37 oC
-            Head To Toe
Jenis Pemeriksaan
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
Kepala
Mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, ramabut hitam, bersih.
Tidak ada benjolan, dan nyeri tekan pada daerah kepala.


Mata
Simetris, konjungtiva ananemis, sclera anikterik, tidak ada edem, tidak ada strasbismus.
Tidak ada benjolan, dan nyeri tekan pada daerah mata


Hidung
Simetris, tidak ada polip, tidak ada lesi, bersih.
Tidak ada benjolan, dan nyeri tekan pada daerah hidung


Mulut
Bersih, mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi caries, tidak ada pembengkakan gusi



Telinga
Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada otitis, tidak ada benjolan.
Tidak ada nyeri tekan pada daerah telinga.


Leher
Tidak ada bengkak, tidak ada JVP.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan pada daerah leher.


Dada
-     Paru-paru



-     Jantung


Simetris, pergerakan  dinding dada simetris

Ictus Cordis tidak tampak

Tidak ada nyeri tekan, focal fremitus sama.

Ictus cordis ICS 5

Vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.

S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan.

Sonor disemua lapang paru.


Pekak disemua lapang jantung, tidak ada pembesaran jantung.
Abdomen
Bentuk simetris, terdapat luka post op appendiktomi dengan jahitan rapi, luka bersih, tidak ada pus, tidak bengkak
Tidak ada pembesaran hati, ginjal maupun limfa

Tympani pada daerah gaster.
Ekstremitas
-          Atas


-          Bawah

Tidak ada edema, terpasang infus RL ditangan kanan.
Tidak ada edema, tidak ada varises.
Terdapat bintik-bintik merah



Integumen
Lembab, bersih, terdapat bintik-bintik merah
Turgor kulit baik




13.    Pemeriksaan Laboratorium
No
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Interpretasi
1.
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
RDW CV
RDW SD
Bleeding Time
Eosonofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit


12.3 g/dL
8.450/uL
281/uL
4.81 106/uL
39%
76.4 mikro m3
26.2 pg
34.3 g/dL
12.3 %
39.3 %
3’00”
1.2 %
32.5 %
4,1
2.8 %


Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

14.  Terapi
No
Nama Obat
Dosis
Rute Pemberian
Waktu
Indikasi
Efek Samping
1.
Ringer Laktat
20 tpm
IV

Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi
Hipernatremia, kelainan ginjal, kesrusakan sel hati
2.
Antrain
3x500mg
IV
14.00
22.00
08.00
Anti nyeri & anti demam
Pemecahan sel darah putih
3.
Cefotaxime
2x1mg
IV
08.00
20.00
Antibiotik untuk mengobati akibat infeksi bakteri
Lelah, sariawan, nyeri tenggorokn, diare
4.
Metronizadol
3x34mg
IV

Antimikroba digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi yang di sebabkan olehmikroorganisme protozoa
Warna urine menjasi gelap, nafsu makan menurun,mual, konstipasi
5.
Ondansentron
2x350mg
IV

Mencegah & mengatasi mual muntah
Sakit kepala pusing sakit perut

15.  Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah
1.
DS : Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan terutama jika bergerak

DO : Klien tampak meringis menahan rasa sakit memegang area yang sakit
Pembedahan operasi

Luka Insisi

Nyeri
Nyeri akut
2.
DS : -
DO : Tampak luka post op
Pembedahan operasi

Luka insisi

Nyeri

Jalan masuk kuman

Resiko infeksi
Resiko infeksi



16.  Prioritas Diagnosa Keperawatan
a.       Gangguan rasa nyeri berhubungan dngan terptusnya kontinuitas jaringan karena tindakan operasi
b.      Resiko infeksi berhubungan dengan luka post op
17.   Intervensi Keperawatan
No Dx
NOC
NIC
Rasional
1.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil :
- Melaporkan nyeri berkurang atau hilang
- Klien tampak tenang
- Dapat tidur dengan tepat
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
-       Kaji skala nyeri lokasi, karakteristik dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat.
-       Monitor tanda-tanda vital
-       Pertahankan istirahat dengan posisi semi powler.
-       Berikan lingkungan yang nyaman
-       Ajarkan teknik nafas dalam dan masase bila nyeri datang
-       Mendengarkan music sebagai terapi untuk mengurangi masalah nyeri
-       Berikan aktivitas hiburan.
Kolaborasi tim dokter dalam pemberian analgetika.
-          Berguna dalam pengawasan dan keefesien obat, kemajuan penyembuhan,perubahan dan karakteristik nyeri.
-          Deteksi dini terhadap perkembangan kesehatan pasien.
-          Menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah dengan posisi terlentang.
-          Meningkatkan relaksasi.
-          Teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri
Menghilangkan nyeri.
2.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan infeksi dapat diatasi dengan kriteria hasil :
-      Klien bebas dari tanda-tanda infeksi
- Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
-      Nilai leukosit
-          Kaji adanya tanda-tanda infeksi pada area insisi
-          Monitor tanda-tanda vital. Perhatikan demam, menggigil, berkeringat, perubahan mental
-          Lakukan teknik isolasi untuk infeksi enterik, termasuk cuci tangan efektif.
-          Pertahankan teknik aseptik ketat pada perawatan luka insisi / terbuka, bersihkan dengan betadine.
-          Awasi / batasi pengunjung dan siap kebutuhan.
-          Kolaborasi tim medis dalam pemberian antibiotik

-          Dugaan adanya infeksi
-          Dugaan adanya infeksi/terjadinya sepsis, abses, peritonitis
-          Mencegah transmisi penyakit virus ke orang lain.
-          Mencegah meluas dan membatasi penyebaran organisme infektif / kontaminasi silang.
-          Menurunkan resiko terpajan.
-          Terapi ditunjukkan pada bakteri anaerob dan hasil aerob gra negatif.






18.  Implementasi
No Dx
Implementasi
Respon
Paraf
1.
-       Mengkaji skala nyeri lokasi, karakteristik dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat.
-       Memonitor tanda-tanda vital
-       Pertahankan istirahat dengan posisi semi powler.
-       Memberikan lingkungan yang nyaman
-       Mengajarkan teknik nafas dalam dan masase bila nyeri datang


2.
-          Mengkajiaji adanya tanda-tanda infeksi pada area insisi
-          Memonitor tanda-tanda vital. Perhatikan demam, menggigil, berkeringat, perubahan mental
-          Lakukan teknik isolasi untuk infeksi enterik, termasuk cuci tangan efektif.
-          Pertahankan teknik aseptik ketat pada perawatan luka insisi / terbuka, bersihkan dengan betadine.
-          Awasi / batasi pengunjung dan siap kebutuhan.
-          Kolaborasi tim medis dalam pemberian antibiotik




19.  Evaluasi Keperawatan
No Dx
SOAP
Paraf
1 & 2
S : Klien mengatakan masih nyeri pada luka bekas operasi dengan skala nyeri 3 (dari 1 – 5)
O : Klien tampak meringis TD (110/70) S (37’) N (90) RR (25)
A : Nyeri akut
P : Intervensi dilanjutkan
-          Mengobservasi TTV
-          Mengkaji skala nyeri
-          Melakukan manajemen nyeri
-          Memberikan theraphy
-          Mengobservasi keadaan luka
-          Menggunakan teknik napas dalam, mendengarkan musik & masase untuk mengurangi nyeri

1 & 2
S : Pasien mengatakan masih nyeri namun sudah berkurang nyerinya
O : Klien tampak tenang TD (100/70) S (37’) N (99) RR (24)
A : Resiko infeksi
P : Lanjutkan intervensi
-          Mengkaji skala nyeri
-          Melakukan perawatan luka
-          Memberikan theraphy


Post a Comment

Previous Post Next Post