Masa
nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya pasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan (pusdisnakes, 2009) Masa nifas adalah masa setelah seorang
ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali
umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Ibrahim C, 2008).Dalam perslinan ada dua
cara dalam melahirkan seorang bayi yakni persalinan normal dan persalinan yang
harus menjalani pembedahan seperti persalinan dengan cara Sectio Caesarea. Persalinan
normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan ibu
sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam (Mochtar, Rustam. 1998).
Sedangkan
untuk persalinan dengan section caesarea adalah proses pelahiran bayi dengan membuat persalinan buatan, dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding Rahim dengan sayatan Rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Sarwono, 2005).
Berdasrkan
studi pendahuluan yang dilakukan oleh kelompok enam di ruang nifas kasus
yang ditemukan banyak ibu yang
melahirkan secara Sectio Caesarea diabndingkan dengan persalinan normal, hal
ini didukung dengan banyaknya masalah pada fase kehamilan yang menuntut pasien
harus melahirkan dengan operasi caesarea, kasus yang ada di ruang nifas
mengenai ibu yang harus menjalani operasi caesarea, diantaranya adanya
pengapuran plasenta, placenta previa, gamelli, penyakit kronis yang dierita
sang ibu hingga hipertensi kronis yang dialami pasien di ruang melati. Seorang
ibu yang menjalani operasi caesaria mengaharuskanpasien untuk melakukan miring
kanan dank e kiri setelah 6 jam sadar,
untuk membantu prosesp enyembuhhan luka dan kondisi sang ibu.
Maka
dari itu jka dilihat dari latar belakang
diatas mengenai pasien yang banyak melahirkan bayinya dengan cara Caesar.
Kelompok enam merasa tertarik jika mengangkat tema penyuluhan “ Mobilisasi Dini
Ibu Pasca melahirkan’’ untuk membantu memulihkan kondisi tubuhnya serta, dengan
memberikan penyuluhan pasien dan keluarga dapat pasien di ruang melati dapat
menambah pengetahuan serta dapat mempraktikannya dirumah agar pasien dapat
menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu.
Pokok
bahasan : MOBILISASI DINI IBU
PASCA MELAHIRKAN
Sub
pokok bahasan :
1. Pengertian Mobilisasi Dini
2. Tujuan Mobilisasi Dini
3. Manfaat Mobilisasi Dini
4. Faktor – factor yang perlu diperhatikan
5. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini
6. Hal penting tentang Mobilisasi Dini
Sasaran : Ibu Post Partum Normal
dan Sectio Caesarea
Hari
/Tanggal : Rabu 23 Maret 2017
Waktu : 14.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang Melati
Penyuluh : Intan Ainun Rachim
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di Ruang Melati RSUD Gunungjati
Cirebon diharapkan pasien mengetahui mengenai
mobilisasi dini ibu pasca melahirkan.
B.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah
diberikan penyuluhan mengenai mobilisasi
dini ibu pasca melahirkan. untuk ibu post partum normal dan section caesarea
diharapkan pasien mampu mengetahui :
1. Pengertian Mobilisasi Dini
2. Tujuan Mobilisasi Dini
3. Manfaat Mobilisasi Dini
4. Faktor – factor yang perlu diperhatikan
5. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini
6. Hal penting tentang Mobilisasi Dini
C. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian Mobilisasi Dini
2. Tujuan Mobilisasi Dini
3. Manfaat Mobilisasi Dini
4. Faktor – factor yang perlu diperhatikan
5. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini
6. Hal penting tentang Mobilisasi Dini
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No
Tahap
Kegiatan
Kegiatan
Penyuluhan
Metode
Media
Waktu
1.
Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
d. Kontrak waktu
Ceramah
Leaflet
5
Menit
2.
Pelaksanaan
a. Pengertian Mobilisasi Dini
b. Tujuan Mobilisasi Dini
c. Manfaat Mobilisasi Dini
d. Faktor – factor yang perlu diperhatikan
e. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini
f. Hal penting tentang Mobilisasi Dini
Ceramah
Diskusi
25 Menit
3.
Penutup
a.
Mengakhiri pertemuan dan menjawab salam
G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
· Satuan acara penyuluhan sudah dibuat
sebelum kegiatan dimulai
· Media telah disiapkan
· Tempat telah disiapkan
· Kontrak waktu telah disepakati
· Mahasiswa hadir tepat waktu
b. Evaluasi Proses
· Mahasiswa mengkodinir kegiatan
kemudian dilakukan evaluasi
· Semua pasien dan keluarga mengikuti
proses dari awal sampai selesai.
c. Evalusai Hasil
· Pasien mampu menjelaskan pengertian
Mobilisasi Dini
· Pasien mampu menelaskan tujuan
Mobilisasi Dini
· Pasien mengetahui manfaat Mobilisasi
Dini
· Pasien mengetahui faktor – factor
yang perlu diperhatikan
· Pasien mengetahui dan mampu
melakukan tahapan – tahapan Mobilisasi Dini
· Pasien mengetahui dan mampu
menjelaskan hal penting tentang Mobilisasi Dini.
H. Pengorganisasian
a. Pemateri : Kelompok Enam
Uraian
Tugas : menjelskan pokok bahasan penyuluhan, menggali pengetahuan pasien,
bertanya pada pasien dan menyimpulkan materi.
b. Moderator : Mukarim
Uraian
Tugas : Membuka acara, menjelaskan tujuan penyuluhan, mengaatur jalanya acara
penyuluhan dan menutup acara.
c. Sekretaris : Intan Ainun Rachim dan
I’anah Azzizah
Uraian
tugas : mencatat dan mendokumentsikan seluruh kegitan penyuluhan Mobilisasi
Dini Ibu Pasca Melahirkan.
d. Fasilitator : Fhitria, Hairul Alam dan
Sigit Aditya Pratama
Uraian
Tugas : Memfasilitasi alannya penyuluhan dan memberimotivasi kepada pasien yang
bertanya.
e. Observer : Redita Dwi Asmira dan Intan
Ainun Rachim
Uraian
Tugas : mengevaluasi jalannya penyuluhan.
f. Dokumentasi : Asep Diki Sumantri
Uraian
Tugas : Mendokumntasikan jalannya acra penyuluhan dalam bentuk gambar (fhoto).
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Masa
nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya pasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan (pusdisnakes, 2009)
Masa
nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Ibrahim
C, 2008).
Dalam
perslinan ada dua cara dalam melahirkan seorang bayi yakni persalinan normal
dan persalinan yang harus menjalani pembedahan seperti persalinan dengan cara
Sectio Caesarea. Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala dengan ibu sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta tidak
melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam (Mochtar,
Rustam. 1998).
Sedangkan
untuk persalinan dengan section caesarea adalah proses pelahiran bayi dengan membuat persalinan buatan, dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding Rahim dengan sayatan Rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Sarwono, 2005).
Berdasrkan
studi pendahuluan yang dilakukan oleh kelompok enam di ruang nifas kasus
yang ditemukan banyak ibu yang
melahirkan secara Sectio Caesarea diabndingkan dengan persalinan normal, hal
ini didukung dengan banyaknya masalah pada fase kehamilan yang menuntut pasien
harus melahirkan dengan operasi caesarea, kasus yang ada di ruang nifas
mengenai ibu yang harus menjalani operasi caesarea, diantaranya adanya
pengapuran plasenta, placenta previa, gamelli, penyakit kronis yang dierita
sang ibu hingga hipertensi kronis yang dialami pasien di ruang melati. Seorang
ibu yang menjalani operasi caesaria mengaharuskanpasien untuk melakukan miring
kanan dank e kiri setelah 6 jam sadar,
untuk membantu prosesp enyembuhhan luka dan kondisi sang ibu.
Maka
dari itu jka dilihat dari latar belakang
diatas mengenai pasien yang banyak melahirkan bayinya dengan cara Caesar.
Kelompok enam merasa tertarik jika mengangkat tema penyuluhan “ Mobilisasi Dini
Ibu Pasca melahirkan’’ untuk membantu memulihkan kondisi tubuhnya serta, dengan
memberikan penyuluhan pasien dan keluarga dapat pasien di ruang melati dapat
menambah pengetahuan serta dapat mempraktikannya dirumah agar pasien dapat
menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu.
B. Pengertian Mobilisasi Dini
Mobilisasi
adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu aktivitas keiatan.
Mobilisasi pasca melahirkan (post partum) adalah suatu pergerakan, posisi atau
adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan atau dengan
persalinan caesarea.
C. Tujuan Mobilisasi Dini
Membantu
jalannya penyembuhan penderita atau ibu yang sudah melahirkan.
D. Manfaat Mobilisasi Dini
· Memperlancar teradinya proses involusi
uteri (kembalinya Rahim ke bentuk semula).
· Mengurangi kompikasi usus besar dan
kandung kemih`
· Trhindar dari pembengkakan selain
mencegah thrombosis yakni penyumbatan pembuluh dara.
· Membantu menyembuhkan luka jahian
· Mencegah terjadinya infeksi
E. Faktor – factor yang perlu diperhatikan
Mobilisasi
jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa menyebabkan ibu terjatuh.
F. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini
a. Pasca persalinan normal
· Miring ke kanan kiri
· Menggerakan kaki
· Duduk
· Berdiri atau turun dari tempat tidur
· Ke kamar mandi
b. Pasca Operasi Caesarea
· Hari 1 : miring ke kanan dank e kiri
yang dapat dimulai sejak 6 – 10 jam stelah ibu sadar, latihan pernafasan dapat
diakukan ibu sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah ibu sadar.
· Hari ke 2 : Ibu dapat duduk 5 menit
dan minta untuk bernafas dalam – dalam lalu menghembuskannya disertai batuk –
batuk kecil, gunanya untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan
ke[ercayaan pada diri ibu bahwa ia mulai puluh.
Kemudian
posisi tiduer terlentang diubah menjadi setengah duduk, selanjutnya selama
berturut-turut hari demi hari penderitan ibu yang sudah melahirkan dianurkan
belajar duduk selama sehari, berjalan-jalan kemudian berjalan sendiri pada hari
ke 3 sampai ke 5 setelah operasi.
G. Hal penting tentang Mobilisasi Dini
·
Ibu harus mempunyai keyakinan untuk dapat melakukan mobilisasi dengan cepat.
·
Mobilisasi yang dilakukan sesegera mungkin dengan cara – cara yang benar dapat
mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi tubuh secara umum.
·
Gerakan tubuh saja tidak akan menyebabkan jahitan lepas atau robek. Dalam dunia kedokteran modern sekarang ini, kasus
seperti itu jarang terjadi karena jahitan di buat sangat kuat.
·
Buang ai kecil biasanya harus dilatih karena biasanya setelaha melalui proses
persalinan normal, ibu takut jalan lahirnya sakit dan dan akhirnya susah buang
air kecil.
·
Mobilisasi harus dilakukan bertahap supaya semua system sirkulasi dalam tubuh
bisa menyesuaikan diri untuk dapat berfunngsi normal kembali.
·
Jantung perlu waktu untuk menyesuaikan diri, karena pembuluh darah harus bekera
keras selama pemulihan. Mobilisasi yang berlebihan bisa membani kerja jantung.
DAFTAR
PUSTAKA
Effendi
rusman. (2010). Perawatan ibu post partum. Jakarta : Rineka Cipta
EVALUASI
KEGIATAN MOBILISASI DINI IBU PASCA MELAHIRKAN DI RUANG MELATI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNGJATI KOTA CIREBON
1. Jumlah Pasien
Pada
hari jum’at tanggal 24 Februari 2017 telah dilakukan penyuluhan mengenai
mobilisasi dini ibu pasca melahirkan di ruang melati RSUD Gunungjati Kota
Cirebon, pada jam 13.00 – 13.30 WIB dengan jumlah pasien sebanyak 19 orang yang
terbagi di 5 kamar rawat, namun tidk semua pasien dapat diberikan materi
mengenai mobilisasi dini ibu pasca melahirkan karena disesuaikan dengan kondisi
pasien dan yang bersedia menerima materi mengenai penyuluhan hanya 12 orang.
2. Media
Media
yang digunakan untuk penyuluhan ini yaitu leaflet yang dibagikan kepada pasien
dan keluarganya.
3. Keberhasilan
Sebelum
di lakukan penyuluhan pemateri mengajukan pertnyaan mengenai apa itu mobilitas
dini? apa manfaat dari mobilitas dini? dan pernahkah ibu melakukan mobilitas
dini setelah melahirkan? Hasilnya dari 12 pasien tidak dapat menjelaskan
mengenai mobilitas dini, manfaat dan belum pernah melakukan mobilitas dini
pasca melahirkan. Namun setelah dilakukan penyuluhan mengenai mobilitas dini
ibu pasca melahirkan 5 orang pasien dapat menjelaskan mengenai mobilitas dini,
manfaat serta dapat mempraktekan mobilitas dini seperti duduk atau miring kanan
dan kiri. Selain itu pasien juga dapat mengetahui manfaat dari melakukan
mobilitas dini baik ibu melahirkan dengan normal maupun secara caesarea, tidak
hanya itu sebagian pasien di ruang melati bukan hanya merawat ibu yang telah melahirkan baik itu secara
normal maupun Caesar,.
tetapi
ibu yang menjalani perawatan dengan masalah kesehatan pada organ reproduksinya
seperti pasien post op kista, mioma uteri, kanker serviks, abortus, dan
kuretase, yang semuanya harus menjalani operasi yang proses penyembuhannya
diperlukan adanya aktifitas fisik untuk mempercepat proses penyembuhan dan
kondisi pasien, maka dari itu dengan
memberikan penyuluhan mengenai mobilitas dini ibu pasca melahirkan sangat
membantu pasien dalam proses penyembuhannya.
KESIMPULAN
Pada
akhirnya mobilisasi dini pada ibu pasca melahirkan baik secara normal maupun
caesar sangat erlu di sesuaikan dengan keadaandan kemampuan ibu sendiri`
Ibu
yang melahirkan secara normal harus sesegera mungkin setelah melahirkan
melaukan mobilisasi dini.
Sedangkan
untuk ibu dengan operasi Caesar paling tidak 6-10 jam setela operasi dapat
melakukan mobilisasi secara bertahap namun tidak membebani ibu.