GCS adalah alat yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran seseorang. Skala ini sangat berguna dalam kasus cedera kepala atau gangguan neurologis lainnya. GCS memberikan skor berdasarkan tiga aspek:
·
Pembukaan mata
·
Respons verbal
·
Respons motorik
Bagaimana Cara Melakukan
Pemeriksaan GCS?
1.
Pembukaan mata:
·
Skor 4:
Membuka mata spontan
·
Skor 3:
Membuka mata saat dipanggil
·
Skor 2:
Membuka mata saat diberi rangsangan nyeri
·
Skor 1:
Tidak membuka mata]
2.
Respons verbal:
·
Skor 5:
Orientasi penuh, dapat menjawab pertanyaan dengan benar
·
Skor 4:
Bingung, tetapi dapat menjawab pertanyaan
·
Skor 3:
Kata-kata yang tidak relevan
·
Skor 2:
Suara yang tidak jelas (mendengung, merintih)
·
Skor 1:
Tidak ada respons verbal
3.
Respons motorik:
·
Skor 6:
Melaksanakan perintah
·
Skor 5:
Melokalisasi nyeri (mencoba untuk menjauhkan diri dari sumber nyeri)
·
Skor 4:
Menarik anggota tubuh saat diberi rangsangan nyeri
·
Skor 3:
Mengangguk atau menggelengkan kepala sebagai respons
·
Skor 2:
Fleksi abnormal (postur dekorstikasi)
·
Skor 1:
Ekstensi abnormal (postur deserebrasi)
Menghitung Skor Total
GCS:
Setelah mendapatkan skor
untuk masing-masing aspek, ketiga skor tersebut kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan skor total GCS. Skor total GCS berkisar antara 3 (terburuk) hingga
15 (terbaik).
Apa Arti Skor GCS?
·
Skor 13-15:
Cedera otak ringan
·
Skor 9-12:
Cedera otak sedang
·
Skor 8
atau kurang: Cedera otak berat atau koma
Penting untuk diingat:
Pemeriksaan GCS harus
dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih.
Skor GCS dapat berubah
seiring waktu, sehingga perlu dilakukan pemantauan secara berkala.
GCS hanya merupakan salah
satu alat penilaian, dan perlu dikombinasikan dengan pemeriksaan lainnya untuk
menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kapan GCS Digunakan?
GCS sering digunakan pada
pasien dengan:
·
Cedera kepala
·
Stroke
·
Keracunan
·
Gangguan metabolik
·
Kondisi medis lainnya yang mempengaruhi
kesadaran